Ada Potensi Migas?? Tapi Kok Gak Dikembangkan??

29 Oktober 2014

Lagi sedikit belajar tentang ekonomi analisis, nih sayang kalau gak berbagi. Sebentar saya masih bingung tentang statusisasi saya, saya itu geologist atau ekonom???

Potensi Migas Vs Keuntungan???

Potensi Migas Vs Keuntungan??? (sumber gambar : http://img.bisnis.com)

Di dalam pengembangan sebuah lapangan migas ada 2 faktor yang mempengaruhinya yang pertama adalah Faktor Teknis dan yang kedua Non  Teknis. Faktor teknis biasanya terkait seberapa besar prosek dan jikalau sudah melakukan sebuah pemboran adalah seberapa besar Cadangan Migas di tempat pada lapangan tersebut. Jadilah peranan orang orang bawah permukaan (Geologist, Geophisicist, dan Reservoir engineer ) akan sangat berperan disini melihat seberapa besar potensi sebuah lapangan untuk di ambil produksinya. (eksplorasi, Kalau BAHASAnya)

Setelah menemukan sebuah potensi maka para ahli migas akan merencanankan bagaimana petroleum system dan teknik yang di lakukan untuk mengambil/ memproduksi migas tersebut. Tentunya ini bukan urusan mudah untuk melakukan hal tersebut. Dan peranan ekonom migas akan mulai berperan serius di sini terutama dalam expenditure cost yang di keluarkan untuk kegiatan produksi tersebut. Namun jauh sebelum itu semua ekonom migas telah melakukan hipotesis atau istilahnya dugaan biaya yang di keluarkan  secara bisnis apabila melakukan pengelolaan migas.

1. Ekonom Vs Engineer

Kebanyakan akan terjadi benturan antara para ekonom dan engineer dalam hal perencanaan si engineer maunya A sedangkan si Ekonom berdasarkan pembiayaan maunya B, nah disinilah perlu duduk bareng antara ekonom migas dan engineer untuk menentukan komitmen pengerjaan sebuah lapangan dalam beberapa tahun. Inilah yang terjadi hampir di semua PSC, mereka punya rencanan jangka panjang dalam sebuah pengelolaan migas dan tentunya komitmen pengerjaan yang tentunya akan di diskusikan dengan lembaga/badan pemerintah terkait seperti Dirjen Migas dan SKK Migas.

Secara hitungan engineer sebuah lapangan , terdapat sebuah potensi migas namun dari perhitungan ekonom maka ternyata pengembangan lapangan tersebut tidak ekonomis. Misalnya terkait harga migas dunia yang fluktuatif, biaya produksi dan distribusi, biaya tangible dan intagible lainnya . . .  yang biasanya orang engineer lepas tangan masalah ini . . . . . Baca entri selengkapnya »